Mangga merupakan salah satu buah yang
banyak dibudidayakan, tak hanya di Indonesia tetapi juga di belahan
dunia lainnya. Buah yang tergolong ke dalam kerabat Anacardiceae ini
merupakan buah tropis yang memiliki tekstur buah yang lunak dan terasa
manis saat matang. Buah mangga ini teridiri atas 35 jenis pokok. Namun
seiring dengan pengetahuan pertanian yang semakin berkembang, saat ini
angka 35 tersebut telah membengkak. Jadi jangan heran jika di pasaran
Anda menjumpai puluhan jenis mangga. Salah satu yang terbaik untuk
dicoba adalah mangga arumanis. Rasanya nikmat! Sayang jika Anda belum
pernah mencobanya.
Tahukah Anda bahwa mangga arumanis merupakan varietas lokal? Iya, mangga nikmat yang satu ini memang berasal dari dalam negeri kita. Meskipun digolongkan sebagai salah satu buah lokal, namun kualitasnya jempolan a la buah impor. Nama arumanis sesungguhnya berasal dari dua kata yakni Harum dan Manis. Pemberian nama ini bukan hal yang sembarangan sebab mangga ini memang harum dan juga memiliki daging buah yang manis. Tidak heran jika banyak yang menggemari buah mangga yang satu ini. Jika Anda berbelanja ke supermarket, maka jenis mangga yang paling banyak Anda jumpai di sana adalah si arum manis ini. Ia memang dibudidayakan secara serius sebab permintaan pasar terhadap buah yang satu ini memang tergolong stabil.
Selain dibudidayakan secara luas, buah mangga arumanis ini juga sangat populer dijadikan buah tabulampot atau tanaman dalam pot. Biasanya bibitnya diperoleh dari sistem cangkokan dan juga okulasi. Saat panen pertama, umumnya jumlah buah per pohon hanya 10 sampai 15 buah mangga arum manis. Namun berjalan ke tahun ke-10, jumlah buah yang bisa dipanen bisa mencapai 300 hingga 500 buah mangga arum manis! Hal ini tentu bisa dicapai jika perawatan terhadap pohon mangga arumanis tepat. Adapun waktu pemanenan buah mangga ini biasanya jatuh di bulan September hingga oktober dalam setiap periode tahunannya.
Jika Anda tertarik membudidayakan mangga arumanis, pastikan Anda tidak melewatkan beberapa langkah misalnya penyiangan. Pasalnya, langkah ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Gulma maupun rumput yang tumbuh di sekitar batang pohon mangga arumanis yang telah dicabut tidak boleh dibuang di sekitar pohon sebab biasanya justru akan tumbuh dan mengganggu tanaman mangga lagi. Selain itu, proses penyiangan ini juga harus dilakukan bersamaan dengan langkah lainnya yakni pengembura dan juga pemupukan. Kedua langkah ini juga penting dan harus dilakukan secara serius. Peggemburan ini dilakukan secara rutin tetapi juga dengan teknik yang tepat ebab tanaman mangga arumanis tidak menyukai peggemburan tanah yang terlalu dalam.
Tahukah Anda bahwa mangga arumanis merupakan varietas lokal? Iya, mangga nikmat yang satu ini memang berasal dari dalam negeri kita. Meskipun digolongkan sebagai salah satu buah lokal, namun kualitasnya jempolan a la buah impor. Nama arumanis sesungguhnya berasal dari dua kata yakni Harum dan Manis. Pemberian nama ini bukan hal yang sembarangan sebab mangga ini memang harum dan juga memiliki daging buah yang manis. Tidak heran jika banyak yang menggemari buah mangga yang satu ini. Jika Anda berbelanja ke supermarket, maka jenis mangga yang paling banyak Anda jumpai di sana adalah si arum manis ini. Ia memang dibudidayakan secara serius sebab permintaan pasar terhadap buah yang satu ini memang tergolong stabil.
Selain dibudidayakan secara luas, buah mangga arumanis ini juga sangat populer dijadikan buah tabulampot atau tanaman dalam pot. Biasanya bibitnya diperoleh dari sistem cangkokan dan juga okulasi. Saat panen pertama, umumnya jumlah buah per pohon hanya 10 sampai 15 buah mangga arum manis. Namun berjalan ke tahun ke-10, jumlah buah yang bisa dipanen bisa mencapai 300 hingga 500 buah mangga arum manis! Hal ini tentu bisa dicapai jika perawatan terhadap pohon mangga arumanis tepat. Adapun waktu pemanenan buah mangga ini biasanya jatuh di bulan September hingga oktober dalam setiap periode tahunannya.
Jika Anda tertarik membudidayakan mangga arumanis, pastikan Anda tidak melewatkan beberapa langkah misalnya penyiangan. Pasalnya, langkah ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Gulma maupun rumput yang tumbuh di sekitar batang pohon mangga arumanis yang telah dicabut tidak boleh dibuang di sekitar pohon sebab biasanya justru akan tumbuh dan mengganggu tanaman mangga lagi. Selain itu, proses penyiangan ini juga harus dilakukan bersamaan dengan langkah lainnya yakni pengembura dan juga pemupukan. Kedua langkah ini juga penting dan harus dilakukan secara serius. Peggemburan ini dilakukan secara rutin tetapi juga dengan teknik yang tepat ebab tanaman mangga arumanis tidak menyukai peggemburan tanah yang terlalu dalam.